Living With Art: Samsung & RM BTS di Art Basel 2025

18/09/2025
Share open/close
URL tersalin.

RM dari BTS, pakar industri, dan seniman kontemporer bergabung dengan Samsung dalam membentuk masa depan karya seni di rumah

▲RM merefleksikan bagaimana seni mengubah hidupnya dalam “Talk With RM” selama Art Basel di Basel 2025.

 

Saat dunia seni menyatu pada Art Basel di Basel 2025, Samsung Electronics mengadakan sesi media dalam dua bagian khusus yang menyoroti peran seni yang terus berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Berjudul “Living With Art,” acara ini menghadirkan global ambassador Samsung Art TV, RM, ikon pop abad ke-21 BTS, Clément Delépine, Direktur Art Basel Paris, dan seniman ternama Basim Magdy untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi mentransformasi cara orang merasakan, mengoleksi, dan hidup dengan seni.

 

Bersama dengan Sofia Monteiro, Kurator di Samsung Art Store Eropa, para narasumber berbagi tentang bagaimana platform digital seperti Samsung Art TV membantu membuat seni lebih mudah diakses, lebih personal dan lebih beresonansi secara emosional dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

Bagian 1: RM dalam Menemukan Kedamaian, Kehadiran, dan Cita Rasa Pribadi Melalui Seni

 

RM secara jujur bercerita bagaimana seni telah menjadi sumber kenyamanan, keingintahuan, dan koneksi yang mendalam dalam hidupnya. Duduk bersama Monteiro di ruang tunggu yang santai, ia merefleksikan kecintaannya pada sastra sejak awal, penemuannya pada seni visual, dan bagaimana platform digital inovatif seperti Samsung Art Store memodernisasi akses terhadap seni, terutama bagi mereka yang tidak yakin harus memulai dari mana.

 

“Seni sudah tertanam erat dalam kehidupan kita – dalam sastra, arsitektur, film, dan tentu saja musik,” ujarnya. “Namun, masih banyak orang yang menganggap seni sulit untuk dipahami. Saya pikir itu sudah ada di dalam diri kita.”

 

Perasaan akan hubungan naluriah tersebut menjadi fokus selama perhentian tur di Chicago. Di sela-sela waktu luangnya, RM mengunjungi Institut Seni Chicago, dan sesuatu berubah. “Saya ingin melihat Monet dan seniman-seniman lain yang selama ini hanya saya baca,” kenang RM. “Ketika saya melihat karya-karya itu dari dekat, detailnya, teksturnya – saya sangat terkesan.”

 

RM mencatat bahwa gagasan seni yang membumi dalam keindahan, bahkan pada saat-saat yang sunyi atau terabaikan, adalah apa yang membuat hidup dengan seni menjadi begitu bermakna. Hal ini juga yang membuatnya tertarik pada The Frame. “Teman-teman datang dan berpikir bahwa ini adalah seni media baru, bukan TV.”

 

Dia menekankan bahwa alat digital dapat membuat penemuan menjadi lebih intuitif, bahkan menyenangkan. “Art Store Streams di Samsung Art Store mendobrak keterbatasan dan memperkenalkan saya pada seniman yang mungkin tidak akan pernah saya temui sebelumnya.”

 

▲ (Dari kiri) Daniel Fanslau, RM and Sofia Monteiro

 

Partisipasi RM pada Art Basel di Basel 2025 juga menandai peluncuran koleksi pilihannya di Samsung Art Store, yang menawarkan sekilas kepekaan artistiknya kepada para pengguna dengan karya-karya pilihan yang menjangkau suara-suara global yang sedang naik daun hingga karya-karya modernis yang tak lekang oleh waktu.

 

Dia mengatakan bahwa dia mengajukan pertanyaan sederhana – seperti “Siapa yang membuat ini? Dan mengapa mereka membuatnya?” – yang memungkinkannya untuk menyelami karya seni lebih dalam.

 

 

Bagian 2: Menata Ulang Pengalaman Seni dengan Teknologi

▲ (Dari kiri) Clément Delépine, Basim Magdy and Sofia Monteiro

 

Sesi kedua bergeser dari refleksi pribadi ke wawasan industri, menampilkan panel yang dimoderatori oleh Sofia Monteiro dengan Basim Magdy, seorang seniman multidisiplin, dan Clément Delépine, Direktur Art Basel Paris. Bersama-sama, mereka membongkar bagaimana alat digital membentuk kembali cara orang menemukan, berinteraksi, dan mengoleksi karya seni.

 

Delépine merefleksikan pergeseran budaya – mencatat bahwa meskipun karya seni fisik masih memiliki nilai yang luar biasa, namun telah terjadi pergeseran transformasional dalam cara orang mengalaminya. “Orang-orang mungkin masih bercita-cita untuk melihat atau memiliki sebuah karya seni, tetapi penemuan mereka sekarang menggabungkan cara-cara baru – galeri digital, kurasi, dan bahkan penemuan algoritmik,” katanya. “Ini bukan lagi hanya tentang memiliki sebuah benda – ini adalah tentang pengalaman yang membawa Anda ke sana.”

 

Pergeseran dari kepemilikan ke pengalaman ini sangat berarti pada saat akses ke galeri fisik masih terbatas bagi banyak orang. Magdy menekankan kekuatan dari kemampuan untuk berbagi karya seni dengan penonton di seluruh dunia. “Anda terhubung dengan orang-orang yang mungkin tidak akan pernah Anda temui, dan hal ini sangat indah dan sedikit surealis,” katanya. “Ini bukan pengganti untuk melihat karya seni secara langsung, tetapi mengundang hubungan emosional dengan cara yang baru.”

 

Para panelis juga setuju bahwa platform seperti Samsung Art Store dapat membantu orang menemukan preferensi artistik mereka melalui pengalaman visual. “The Frame mengingatkan saya tentang bagaimana kami dulu mengumpulkan dan mengkurasi gambar secara online,” ujar Delépine. “Anda akan mengumpulkan gambar, dan seiring berjalannya waktu, pola-pola akan muncul. Proses tersebut membantu membentuk selera Anda, dan The Frame memungkinkan hal yang serupa tetapi dalam ruangan Anda sendiri.”

 

Percakapan tersebut juga mengakui pentingnya menjaga kedalaman emosional dari seni, bahkan ketika seni semakin terdigitalisasi. “Ini seperti mendengarkan band favorit Anda di rumah dibandingkan dengan berada di konser,” kata Magdy. “Digital tidak bisa menggantikan segalanya, tetapi bisa membuka pintu. Dan itu penting.”

 

Ke depannya, Delépine menunjuk AI sebagai alat yang mungkin akan membentuk masa depan seni, namun tidak akan menggantikan sentuhan manusia. “Menggunakan AI tidak akan membuat Anda menjadi seorang seniman, seperti halnya alat pengeditan yang tidak akan membuat Anda menjadi seorang sutradara,” katanya. “Visi masih lebih penting daripada alat.”

 

Para panelis memperkuat visi yang sama – bahwa teknologi memperluas, bukan mengurangi, kekuatan seni. Dengan membuatnya lebih mudah untuk diakses, dijelajahi, dan terkoneksi, platform seperti Samsung Art Store membantu mendemokratisasi kreativitas bagi generasi baru kolektor dan pemirsa.

 

 

Sebuah Kesatuan yang Sempurna: Seni, Teknologi, dan Aksesibilitas

Acara ini bertepatan dengan peluncuran Koleksi Art Basel in Basel (ABB), kurasi Art Basel terbesar yang pernah ada di Samsung Art Store – yang menampilkan 38 karya pilihan yang menjangkau berbagai benua, media, dan generasi. Untuk pertama kalinya, koleksi ini mencakup kontribusi dari galeri yang berbasis di Afrika dan berbagai macam gaya baru.

 

Di Samsung ArtCube, pengunjung diundang untuk menjelajahi karya-karya ini dari dekat melalui Samsung Art TV termasuk The Frame, The Frame Pro*, Neo QLED 8K dan MICRO LED – yang mendemonstrasikan bagaimana inovasi layar dapat meningkatkan dampak emosional dari karya seni di rumah.

 

“Di Samsung, kami melihat teknologi sebagai jembatan, bukan penghalang, untuk hubungan emosional dan budaya,” kata Amelia-Eve Warden, Manajer Komunikasi Senior di Samsung Eropa. “Baik itu menemukan seniman baru atau menafsirkan ulang karya klasik, kami bangga dapat membantu lebih banyak orang menjadikan seni sebagai bagian dari ritme keseharian mereka.”

 

 

Hidup Dengan Seni Sesuai Keinginan Anda

▲ RM berpose untuk foto pada sesi “Talk With RM”.

 

Dari refleksi RM yang jujur hingga wawasan ahli dari para pemimpin dunia seni, sesi “Living With Art” memperkuat keyakinan bersama – bahwa seni bukan lagi sesuatu yang harus dikunjungi, tetapi sesuatu yang harus dihayati. Baik melalui kunjungan ke museum, koleksi pribadi, atau bingkai digital di ruang tamu, seni saat ini lebih dekat, lebih pribadi, dan lebih beresonansi daripada sebelumnya.

 

Saat Samsung melanjutkan kerjasamanya dengan Art Basel di keempat edisi global, pesannya jelas. Seni tidak perlu hidup di atas alas. Seni dapat hidup bersama penikmatnya.

 

 

*The Frame Pro belum tersedia di Indonesia

Produk > TV & Audio

Untuk hal-hal terkait layanan konsumen, silakan kunjungi samsung.com/id/support.
Untuk informasi media, silakan hubungi seins.com@samsung.com.

Lihat cerita terbaru mengenai Samsung

Buka
TOP