Membangun Ruang Kelas Masa Depan dari Sekarang

Seorang siswa di daerah pedesaan Indonesia berkolaborasi dalam presentasi sains bersama teman sebayanya di Singapura dan Thailand. Menggunakan Tab yang dilengkapi dengan AI, bahasa mereka masing-masing dapat diterjemahkan secara real-time, sementara sebuah layar pintar di kelas mereka menghadirkan ruang kerja bersama. Jauh dari sekadar fiksi ilmiah, skenario seperti ini sudah dapat terwujud hari ini, berkat adanya teknologi.
Bekerja bersama para pendidik di seluruh Asia Tenggara dan Oseania, saya berkesempatan menyaksikan siswa di generasi digital-native yang tidak sekadar menggunakan teknologi, tetapi secara intuitif menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, para siswa ini memandang masalah dengan cara yang berbeda, belajar dengan cara yang berbeda, dan singkatnya, mereka juga menuntut pengalaman belajar yang setara dengan dunia yang semakin terhubung dengan dunia yang suatu hari akan mereka warisi dari kita.
Ini bukan lagi soal apakah teknologi layak hadir dalam pendidikan, melainkan apakah kita cukup berani untuk membayangkan kembali bagaimana pendidikan bisa berkembang lebih jauh berkat teknologi.
Kelas yang Didukung Oleh AI

Samsung AI Assistant pada Layar Interaktif yang didukung AI dilengkapi dengan alat-alat cerdas dan intuitif untuk mengatur pelajaran dan pembelajaran kolaboratif.
Pada ajang Bett 2025 awal tahun ini, kami memperkenalkan inovasi yang benar-benar membuat kami bersemangat — Interactive Display bertenaga AI terbaru yang terintegrasi dengan Samsung AI Assistant, menghadirkan alat yang lebih cerdas dan intuitif bagi para pendidik untuk mengatur sekaligus mengubah cara mengajar di kelas.
Fitur seperti AI Summary membantu guru secara otomatis membuat rangkuman pelajaran singkat, sehingga perencanaan menjadi lebih mudah dan siswa juga lebih terbantu saat meninjau materi setelah kelas berakhir. Sementara itu, Live Transcript mengubah percakapan menjadi teks secara real time, memudahkan siswa untuk kembali mempelajari dan memperkuat pemahaman mereka. Dengan dukungan fitur ini, pendidik bisa mengubah pelajaran yang statis menjadi pengalaman belajar yang dinamis dan interaktif, sekaligus memaksimalkan hasil pembelajaran.

Murid di Al Muslim Bekasi menggunakan aplikasi Samsung Notes, yang dilengkapi dengan fitur Galaxy AI bawaan
Selain itu, kami juga baru saja meluncurkan program Samsung Digital Lighthouse School di Indonesia, dimulai dengan dua sekolah: Al Muslim Bekasi dan Salman Al Farisi Bandung. Program ini bertujuan untuk mempercepat perjalanan transformasi digital sekolah dan meningkatkan pengalaman belajar ke lebih dari 2.500 siswa melalui perangkat Galaxy berkemampuan AI seperti Galaxy Tab S dan A Series, dengan perlindungan menyeluruh dari Samsung Knox.
Pada akhirnya, tujuan kami adalah menghadirkan teknologi yang dapat menginspirasi pendidik dan siswa untuk terus mengeksplorasi, menemukan, dan berkolaborasi. Teknologi tidak seharusnya menggantikan koneksi manusia, melainkan memperkuat dan memperkaya hubungan tersebut.
Kesetaraan dan Ekosistem
Salah satu kekhawatiran banyak pendidik terkait teknologi adalah soal kesetaraan dan akses. Jika diterapkan dengan benar, teknologi justru dapat menjadi jembatan, bukan memperlebar kesenjangan.
Ketika seorang siswa di Bandung dapat mengakses alat pembelajaran bertenaga AI yang sama seperti siswa di Seoul, ketika hambatan bahasa dapat diatasi melalui terjemahan real time, dan ketika pembelajaran personal dapat menyesuaikan kecepatan serta gaya mengajar maupun belajar, itulah yang disebut demokratisasi pendidikan. Satu dekade lalu, akses internet berkecepatan tinggi hanya bisa dinikmati sebagian kecil orang yang mampu membayarnya; hari ini, teknologi semacam itu sudah jauh lebih mudah dijangkau oleh sebagian besar siswa di kawasan kita. Kata kuncinya adalah “dilakukan dengan benar.” Teknologi semata tidak akan menyelesaikan masalah; yang dibutuhkan adalah ekosistem yang memberikan manfaat bagi semua.
Namun, para pendidik juga sama-sama peduli soal tersedianya solusi yang tepat untuk benar-benar memaksimalkan potensi teknologi, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga tenaga pengajar. Kami bekerja sama dengan mitra edutech lokal untuk mendukung pengelolaan perangkat di kelas, serta membantu manajemen perubahan, agar hasil belajar siswa semakin optimal. Kolaborasi ini dibangun atas dasar pemahaman bahwa teknologi seperti tablet di ruang kelas hanya akan benar-benar transformatif jika didukung oleh sistem pendukung yang kuat. Karena pada akhirnya, alat hanyalah sebagus tangan yang menggunakannya.
Berinovasi dalam Sistem, Bukan Melawannya
Lebih dari sekadar perangkat, software, dan layanan, yang sama pentingnya adalah memiliki pemahaman yang jelas tentang strategi pendidikan nasional, kebutuhan kurikulum, serta visi jangka panjang untuk pembelajaran digital. Dalam kerja sama kami dengan kementerian pendidikan di berbagai negara, kami berupaya keras memastikan bahwa setiap inisiatif dirancang untuk mendukung sekaligus terintegrasi dengan kerangka yang sudah ada.
Samsung Learning Hub, yang diluncurkan pada bulan Januari, menjadi contoh nyata pendekatan ini. Pusat sumber daya digital bagi pendidik ini menyediakan pelatihan online, materi pembelajaran, sertifikasi, serta komunitas yang dapat semakin mendukung hasil belajar-mengajar. Untuk memastikan keberhasilan inisiatif pembelajaran digital, tujuan utamanya haruslah melengkapi, bukan menggantikan metode pengajaran tradisional.
Pentingnya Kolaborasi
Masa depan pendidikan tidak bisa dibangun sendiri, melainkan harus lahir dari kolaborasi antara pendidik, siswa, orang tua, pembuat kebijakan, dan perusahaan teknologi seperti Samsung. Inilah tantangan saya bagi siapa pun yang membaca ini—apakah Anda seorang pendidik yang frustrasi dengan keterbatasan metode pengajaran saat ini, seorang pembuat kebijakan yang bergulat dengan keterbatasan anggaran, atau bahkan profesional teknologi yang ingin memberi dampak nyata:
Mari berhenti hanya membicarakan masa depan pendidikan, dan mulai membangunnya. Mari kita berani bereksperimen, rendah hati dalam menjajaki inovasi baru untuk menemukan apa yang benar-benar berhasil, dan terus gigih berupaya serta beradaptasi hingga kita menemukan cara terbaik—bersama.
Para siswa yang duduk di bangku kelas hari ini akan mewarisi dunia yang dibentuk oleh AI, perubahan iklim, dan tantangan lain yang bahkan belum kita bayangkan. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan mereka untuk beradaptasi, tetapi juga untuk memimpin perubahan. Untuk itu, kita harus memastikan mereka memiliki akses ke alat dan dukungan yang tepat agar mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik dan efektif di dunia yang serba digital ini.
Rasakan Masa Depan Pendidikan Bersama Samsung di Bett Asia
Di Samsung, kami percaya bahwa masa depan pendidikan harus dibangun bersama-sama. Kami mengundang Anda untuk melihat langsung visi kami di Bett Asia, Kuala Lumpur, pada 1–2 Oktober 2025. Temukan bagaimana teknologi dapat meningkatkan, bukan menggantikan, koneksi manusia di ruang kelas. Bertemu dengan para ahli kami, saksikan demo langsung, dan pelajari bagaimana Samsung membantu menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, interaktif, dan merata bagi generasi berikutnya.
Bergabunglah bersama kami di Bett Asia 2025 — mari kita mulai membangun ruang kelas masa depan, hari ini.
Regional Head of Integrated B2B, Samsung Electronics Southeast Asia and Oceania
Korporasi > Lainnya
Untuk hal-hal terkait layanan konsumen, silakan kunjungi samsung.com/id/support.
Untuk informasi media, silakan hubungi seins.com@samsung.com.