Samsung Daur Ulang Kobalt untuk Baterai Galaxy S25 Series

13/02/2025
Share open/close
URL tersalin.

Samsung Electronics memperkuat komitmennya untuk memanfaatkan sumber daya alam secara lebih efisien dengan terus meningkatkan penggunaan bahan daur ulang di perangkat Galaxy, termasuk kobalt – bahan utama dari baterai. Tahun lalu, Galaxy S24 Series menjadi perangkat pertama yang menggunakan kobalt daur ulang. Samsung kini mengambil kobalt dari baterai Galaxy bekas dan yang terbuang selama produksi. Untuk mewujudkannya, Samsung bekerja sama dengan mitra untuk memulihkan kobalt dari baterai Galaxy bekas, lalu menggunakannya lagi sebagai daya untuk Galaxy S25[1].

 

Proses dimulai dengan mengumpulkan smartphone Galaxy bekas, seperti dari program trade-in. Baterai kemudian dibongkar dengan hati-hati, dikosongkan, dan dihancurkan agar dapat memulihkan kobalt dengan aman. Kemudian, serpihan baterai ini diproses menjadi “black mass” – campuran bubuk yang mengandung kobalt dan logam lainnya. Black mass lalu menjalani proses lanjutan untuk mengekstrak kobalt, yang digunakan untuk memproduksi material katoda – komponen penting baterai smartphone. Kobalt yang tersisa akan melewati tahapan akhir produksi baterai, menjadi bagian integral dari baterai Galaxy S25 terbaru, dengan setiap baterai mengandung 50% kobalt daur ulang[2].

 

Samsung akan terus memperluas penggunaan baterai kobalt daur ulang ke dalam ekosistemnya untuk mempercepat sirkularitas.

 

Tonton video di bawah ini untuk melihat bagaimana rantai pasokan baterai inovatif Samsung membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

 

 

[1]  Kandungan mungkin berbeda sesuai dengan negara

[2] Sedikitnya 25% dari baterai Galaxy S25 adalah kobalt berdasarkan beratnya, dengan 50% di antaranya adalah kobalt daur ulang.

Produk > Mobile

Untuk hal-hal terkait layanan konsumen, silakan kunjungi samsung.com/id/support.
Untuk informasi media, silakan hubungi seins.com@samsung.com.

Lihat cerita terbaru mengenai Samsung

Buka