Samsung Electronics Mengumumkan Sustainability Strategy Terbaru

17/09/2022
Share open/close
URL tersalin.

- Untuk mencapai nol emisi pada tahun 2050; bergabung dengan inisiatif RE100
- Produk hemat energi dan menghemat sumber daya untuk memberdayakan konsumen mencapai kehidupan yang berkelanjutan
- Berinvestasi dan mengembangkan teknologi inovatif untuk planet yang lebih baik; menerapkan teknologi penyerapan karbon dan teknologi udara bersih

 

Samsung Electronics Co., Ltd. baru-baru ini mengumumkan strategi lingkungan hidup terbarunya, sebuah upaya komprehensif untuk bergabung dengan gerakan global untuk mengatasi perubahan iklim. Ini mencakup komitmen untuk mencapai nol emisi karbon di seluruh perusahaan dan rencana untuk menggunakan lebih banyak energi terbarukan, serta untuk berinvestasi dan meneliti teknologi baru untuk mengembangkan produk hemat energi, meningkatkan penggunaan kembali air, dan mengembangkan teknologi penyerapan karbon.

 

Inti dari komitmen baru ini adalah mencapai nol emisi karbon (Scope 1 & Scope 2) untuk semua operasi di Divisi Device eXperience (DX) pada tahun 2030, dan di semua operasi global, termasuk Divisi Device Solutions (DS), pada tahun 2050. Divisi DX mencakup bisnis consumer electronics, termasuk Mobile eXperience, Visual Display, Digital Appliances, Networks, Health & Medical Equipment, sedangkan Divisi DS mencakup bisnis Memori, Sistem LSI, dan Foundry.

 

Samsung Electronics juga telah bergabung dengan RE100, sebuah inisiatif global yang didedikasikan untuk mencapai 100 persen energi terbarukan (renewable energy). Sebagai bagian dari komitmen ini, perusahaan berencana untuk menyamakan kebutuhan tenaga listrik dari semua pasar internasional tempatnya beroperasi, di luar Korea, dengan energi terbarukan dalam waktu lima tahun.

 

Rencana baru ini berfondasi pada upaya Samsung Electronics yang saat ini ada untuk menjaga iklim, secara signifikan kemudian memperluas cakupan program dan investasinya. Samsung akan mengembangkan teknologi baru dan menerapkan praktik berkelanjutan lebih lanjut untuk memungkinkan masa depan yang lebih cerah bagi semua.

 

“Krisis iklim adalah salah satu tantangan terbesar di zaman kita. Konsekuensi dari ketiadaan tindakan sangat tidak terbayangkan, dan ini membutuhkan kontribusi kita semua, termasuk perusahaan dan pemerintah,” kata Jong-Hee Han, Vice Chairman and CEO, Samsung Electronics. “Samsung menanggapi ancaman perubahan iklim dengan rencana komprehensif yang mencakup pengurangan emisi, praktik keberlanjutan baru, dan pengembangan teknologi dan produk inovatif yang lebih baik untuk planet kita.”

 

Komitmen Samsung Electronics terhadap lingkungan juga mencakup upaya di seluruh perusahaan untuk meningkatkan sirkularitas sumber daya di sepanjang siklus hidup produk, mulai dari proses pengambilan bahan mentah hingga daur ulang dan pembuangan. Rencana tersebut juga merinci investasi dalam teknologi baru untuk mengurangi emisi dari gas hasil pemrosesan serta mengurangi konsumsi daya pada produk konsumen. Perusahaan juga berencana untuk mengeksplorasi teknologi penyerapan dan pemanfaatan karbon dan mengatasi partikel (particulate matter) berbahaya yang tersebar di udara.

 

Menyadari perlunya pendekatan inovatif seputar keberlanjutan, Samsung Electronics akan menginvestasikan lebih dari KRW 7 triliun dalam inisiatif keberlanjutannya pada tahun 2030, termasuk untuk mengurangi gas hasil pemrosesan, menghemat air, memperluas pengumpulan limbah elektronik, dan mengurangi polutan. Angka investasi tidak termasuk biaya yang terkait dengan perluasan penggunaan energi terbarukan.

 

Nol Emisi Karbon Langsung dan Tidak Langsung pada tahun 2050

 

Samsung Electronics berencana untuk mencapai nol emisi karbon langsung dan tidak langsung pada tahun 2050, dimana Divisi DX menargetkan tujuannya tercapai pada tahun 2030. Dengan mencapai nol emisi karbon langsung dan tidak langsung, Samsung Electronics berharap dapat menguranginya pada kisaran setara dengan 17 juta ton emisi setara-karbon dioksida (CO2e) berdasarkan angka 2021.

 

Untuk mendorong upaya ini, Samsung Electronics akan banyak berinvestasi pada inovasi teknologi untuk fasilitas pengolahan yang mengurangi emisi karbon. Perusahaan berencana untuk mengembangkan teknologi baru untuk secara signifikan mengurangi gas hasil pemrosesan—hasil sampingan dari pabrik semikonduktor—dan memasang fasilitas pengolahan ke lini pabrik semikonduktornya pada tahun 2030. Samsung Electronics akan terus memperluas fasilitas pemanfaatan limbah panas dan mempertimbangkan untuk memperkenalkan sumber panas listrik untuk mengurangi penggunaan boiler gas alam.

 

Samsung Electronics telah bergabung dengan RE100, dalam upaya kolaboratif untuk mengurangi emisi karbon tidak langsung dari konsumsi daya, dan bertujuan untuk menyamakan kebutuhan daya listrik dengan energi terbarukan pada tahun 2050 untuk semua operasi secara global. Sebagai bagian dari inisiatif ini, Samsung Electronics berencana untuk menjalankan semua operasi di luar Korea serta Divisi DX pada energi terbarukan dalam waktu lima tahun. Metode penghasil energi terbarukan perusahaan akan mencakup, namun tidak terbatas pada, penandatanganan perjanjian jual beli daya listrik (PPA/power purchase agreement), pembelian sertifikat energi terbarukan dan partisipasi dalam program green pricing.

 

Sasaran dalam penyamaan penggunaan listrik dengan energi terbarukan adalah pada tahun 2022 di Asia Barat Daya dan Vietnam; 2025 di Amerika Tengah dan Latin; dan 2027 di Asia Tenggara, CIS, dan Afrika. Di AS, Cina, dan Eropa, yang telah menyamakan penggunaan daya listrik dengan energi terbarukan, Samsung Electronics berencana untuk mengarah pada perluasan perjanjian pembelian daya energi terbarukan (PPA).

 

RE100 menyebutkan Korea, di mana Samsung Electronics banyak memiliki fasilitas produksi, menjadi salah satu negara yang memiliki banyak tantangan untuk mendapatkan sumber energi terbarukan. Ini sebagian karena pasar energi terbarukan di negara itu, dimana opsi pengadaan untuk perusahaan telah mulai berkembang tetapi masih terbatas. Selain itu, kebutuhan daya listrik pabrik semikonduktor terus meningkat dengan perluasan kapasitas produksi Samsung Electronics untuk memenuhi permintaan global. Namun, perusahaan akan bertujuan untuk mencapai penggunaan energi terbarukan secara lebih proaktif, mengakui urgensi tantangan iklim saat ini. Perusahaan juga akan memperkuat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk rekan-rekan di industri teknologi, organisasi internasional, dan LSM.

 

Produk dengan Daya Sangat Rendah dan Sirkularitas Sumber Daya

 

Bagian dari janji Samsung Electronics untuk planet yang lebih sehat termasuk memastikan produknya hemat energi dan meminimalkan penggunaan listrik, sambil memastikan bahwa seluruh siklus hidup produk lebih berkelanjutan, mulai dari pengadaan bahan mentah hingga pembuangan dan daur ulang.

 

Semikonduktor dengan Daya Sangat Rendah dan Produk Elektronik Hemat Energi

 

Samsung Electronics berencana untuk memanfaatkan teknologi baru yang hemat daya untuk mengurangi konsumsi listrik di perangkat elektronik sehari-hari. Ini termasuk pengembangan chip memori hemat daya terbaru yang bertujuan untuk secara signifikan mengurangi jumlah konsumsi energi dalam setahun pada produk memori yang digunakan di pusat data dan perangkat seluler di tahun 2025 dibandingkan dengan produk saat ini.

 

Perusahaan juga akan menerapkan teknologi rendah daya dalam model utama tujuh produk consumer electronics – smartphone, kulkas, mesin cuci, AC, TV, monitor, dan PC – dengan tujuan menurunkan tingkat konsumsi daya menjadi rata-rata 30 persen pada tahun 2030 dibandingkan produk dengan spesifikasi yang sama di tahun 2019.

 

Ke depannya, Samsung Electronics akan menetapkan target jangka menengah hingga jangka panjang untuk pengurangan emisi value chain (Scope 3). Samsung Electronics juga akan berfokus pada pendekatan baru untuk mengurangi emisi di berbagai bidang seperti rantai pasokan, logistik, dan sirkularitas sumber daya, serta mendukung pemasok dalam menetapkan target emisi dan upaya pengurangan emisi.

 

Memaksimalkan Sirkularitas Sumber Daya di Seluruh Siklus Hidup Produk

 

Samsung Electronics akan menggandakan upaya untuk meningkatkan sirkularitas sumber daya elektronik di seluruh siklus hidup produk, mulai dari pengadaan bahan mentah hingga pembuangan dan daur ulang, memastikan bahwa setiap sumber daya digunakan dengan dampak seminimal mungkin terhadap lingkungan.

 

Ini semua dimulai dengan menganalisis kembali penggunaan sumber daya alam dalam pengembangan produk. Samsung Electronics telah membuat Circular Economy Lab baru untuk melakukan penelitian komprehensif tentang teknologi daur ulang material dan proses ekstraksi sumber daya dari limbah dengan tujuan untuk menerapkan teknologi ini guna memaksimalkan sirkularitas sumber daya. Selain itu, Samsung Electronics berencana untuk membangun sistem pada tahun 2030 di mana mineral yang diekstraksi dari semua limbah baterai yang dikumpulkan dapat digunakan kembali.

 

Juga pada tahun 2030, perusahaan bertujuan agar 50 persen plastik yang digunakan dalam produknya telah memanfaatkan resin daur ulang. Pada tahun 2050, angka ini akan meningkat menjadi 100 persen. Galaxy Z Fold4 telah dirancang untuk memanfaatkan plastik daur ulang dari jaring ikan yang terbengkalai dan kesuksesan yang terlihat di sini akan segera diperluas ke produk lainnya.

 

Untuk mendaur ulang produk setelah digunakan, Samsung Electronics berencana untuk memperluas cakupan sistem pengumpulan limbah elektroniknya dari sekitar 50 negara menjadi sekitar 180 negara pada tahun 2030. Melalui ini, perusahaan berencana untuk mengumpulkan 10 juta ton limbah elektronik sebagai kumulatif antara tahun 2009 dan 2030, target tertinggi di industri, dan kumulatif 25 juta ton pada tahun 2050. Samsung Electronics juga akan secara aktif mempromosikan program upcycling yang mengumpulkan smartphone bekas dan menggunakannya kembali untuk tujuan lain seperti perangkat IoT (Internet of Things).

 

Tindakan Konservasi Air dan Pengolahan Polutan

 

Samsung Electronics juga berencana untuk memaksimalkan efisiensi sumber daya air. Seiring dengan meningkatnya kapasitas manufaktur semikonduktor domestik, kebutuhan pengambilan air harian dari operasi semikonduktor Samsung Electronics di Korea diproyeksikan menjadi dua kali lipat dari tingkat saat ini pada tahun 2030. Namun, perusahaan berkomitmen untuk memaksimalkan penggunaan kembali air, oleh karena itu perlu menjaga penggunaan air di level yang sama seperti tahun 2021.

 

Untuk Divisi DX, perusahaan berencana dapat mempromosikan penggunaan kembali air dengan meningkatkan fasilitas pengolahan air, sehingga pada tahun 2030 dapat mengembalikan jumlah air sebanyak yang telah dikonsumsi melalui proyek restorasi air seperti peningkatan kualitas air dan pemulihan sungai.

 

Secara bersamaan, Divisi DS bertujuan untuk menerapkan teknologi baru yang menghilangkan polutan udara dan air yang dikeluarkan selama proses manufaktur semikonduktor dan mengolahnya sebelum dibuang untuk memastikan bahwa mereka hampir tidak memiliki dampak tambahan terhadap lingkungan mulai tahun 2040.

 

Di seluruh perusahaan, Samsung Electronics berencana untuk mendapatkan Sertifikasi Zero Waste to Landfill tingkat platinum yang dikeluarkan oleh organisasi sertifikasi keamanan global Underwriters Laboratories (UL) untuk semua operasi global pada tahun 2025.

 

Berinvestasi dan kembangkan teknologi inovatif untuk masa depan yang berkelanjutan

 

Samsung Electronics bermaksud untuk menerapkan teknologi terdepan perusahaan dalam mengatasi tantangan iklim global. Secara khusus, perusahaan akan fokus pada pengembangan teknologi yang dapat mengumpulkan dan memanfaatkan karbon untuk mengurangi emisi karbon, dan teknologi udara bersih untuk mengurangi partikel, yang telah menjadi tantangan lingkungan global yang mendesak.

 

Carbon Capture Research Institute didirikan di dalam Samsung Advanced Institute of Technology (SAIT) pada September 2021, yang pertama di industri semikonduktor. Misi utama Institut ini adalah mengembangkan dan mengkomersialkan teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon yang memungkinkan penyimpanan karbon yang dilepaskan dari lokasi industri semikonduktor dan mengubahnya menjadi sumber daya yang dapat digunakan. Teknologi yang dikembangkan oleh Institut pertama-tama akan diterapkan pada lini produksi semikonduktor setelah tahun 2030 dan kemudian ke bagian lain perusahaan serta pemasoknya.

 

Perusahaan juga akan mengembangkan teknologi udara bersih, termasuk sistem filtrasi baru, untuk mengurangi partikel dan berencana untuk memperluas penggunaan ke komunitas lokal mulai tahun 2030.

 

Selain itu, Samsung Electronics berencana untuk mengidentifikasi dan berinvestasi di startup yang mendukung teknologi hijau yang inovatif. Perusahaan juga berkomitmen untuk mengembangkan ide dan mendukung proyek yang menangani perubahan iklim melalui C-Lab, inkubasi usaha internal dan program percepatan start-up eksternal.

 

Akuntabilitas dan Pelacakan Perkembangan

 

Untuk memastikan akuntabilitas, Samsung Electronics akan memverifikasi upaya-upayanya secara objektif oleh organisasi yang ditunjuk. Kinerjanya akan dinilai melalui partisipasi dalam sistem sertifikasi Samsung Institute of EHS Strategy, dan diverifikasi oleh Carbon Reduction Verification Committee yang mencakup pakar pihak ketiga.

 

Perusahaan telah mengembangkan roadmap implementasi untuk setiap tujuan keberlanjutan, termasuk target nol emisi dan ekonomi sirkular, dan akan melacak kemajuan dan memastikan implementasi yang kuat melalui Sustainability Council, yang diketuai oleh CEO, dan Sustainability Committee, yang terdiri dari direktur eksternal.

Korporasi > Kewargaan Perusahaan

Download

  • New_Environmental_Strategy_dl1.jpg

  • New_Environmental_Strategy_dl2.jpg

  • New_Environmental_Strategy_dl3.jpg

  • New_Environmental_Strategy_dl4.jpg

  • New_Environmental_Strategy_dl5.jpg

Untuk hal-hal terkait layanan konsumen, silakan kunjungi samsung.com/id/support.
Untuk informasi media, silakan hubungi seins.com@samsung.com.

Lihat cerita terbaru mengenai Samsung

Buka
TOP