Wawancara Matīss Kaža: Flow 2024 di Layar Samsung Onyx
“Apakah kucing itu hitam atau abu-abu gelap? Ada perdebatan online tentang hal ini.
Jika Anda melihatnya di Onyx, Anda akan mendapatkan jawabannya.”
— Matīss Kaža, Co-writer dan produser Flow (2024)
Visual dan storytelling yang imersif menjadi inti dalam pengalaman menonton film di layar lebar bagi para penonton bioskop. Seiring dengan banyaknya orang yang mencari pengalaman menonton di bioskop premium, semakin banyak pembuat film yang beralih menggunakan layar LED bioskop dibandingkan proyektor untuk menyajikan karya mereka dengan cara yang belum pernah dirasakan sebelumnya oleh penonton, membawa mereka sepenuhnya masuk ke dalam dunia yang mereka ciptakan.
Setelah peluncuran Samsung Onyx (ICD) terbaru, Matīss Kaža, pemenang Golden Globes®, Academy Award®, sekaligus produser film Flow, berbagi pandangannya tentang bagaimana Onyx mendorong batas baru dalam dunia perfilman.
T: Bisakah Anda ceritakan sedikit tentang film Flow?
Flow adalah film animasi tanpa dialog yang menceritakan tentang seekor kucing penyendiri yang terbiasa hidup sendiri. Tiba-tiba datang banjir besar yang menghancurkan rumahnya dan memaksanya naik ke sebuah perahu bersama hewan-hewan lain. Di atas perahu itu, si kucing belajar untuk bekerja sama dan menjalin persahabatan dengan hewan-hewan tersebut demi bertahan hidup di dunia baru yang indah dan tanpa manusia.

▲ Matīss Kaža berbagi pengalamannya menonton karyanya di layar Samsung Onyx. (Poster: Courtesy of Sideshow dan Janus Films)
T: Sebagai film tanpa dialog, bagaimana layar LED Cinema dapat meningkatkan pengalaman menonton bagi penonton?
Salah satu tujuan dari Flow sebagai film tanpa dialog adalah membuat penonton bisa merasakan pengalaman yang sedekat mungkin dengan apa yang dialami si kucing, karena film ini dibangun dari kontras antara tokoh utama dan dunia di sekitarnya. Sinema adalah tentang detail dalam narasi visual, dan hal itu sangat terlihat jelas melalui Onyx. Dunia dalam film ini digambarkan penuh warna dengan nuansa kuning, hijau, dan biru yang hidup — sementara si kucing berwarna abu-abu gelap. Kontras yang kuat inilah yang benar-benar terlihat ketika menonton di layar Onyx, dengan warna yang begitu hidup dan hitam yang pekat.

▲ Flow ditayangkan di Samsung Onyx
T: Bagaimana tim bekerja dalam menggarap gerakan setiap hewan?
Kami mempelajari gerakan hewan-hewan asli ini hingga detail terkecil, untuk memastikan pendekatan kami dalam film ini terasa alami bagi penonton. Misalnya, ketika sesuatu menarik perhatian kucing, daripada memutar kepalanya untuk melihat, ia hanya akan memutar telinganya.
Setiap hewan bergerak dengan cara yang berbeda dan memiliki siluet, berat, dan ketinggian yang berbeda. Penting bagi kami untuk menguasai proses ini saat membuat film agar penonton dapat benar-benar terbenam dalam dunia ini.


▲ Courtesy of Sideshow and Janus Films
T: Bagaimana rasanya menonton Flow di layar Samsung Onyx Cinema LED?
Banyak adegan dalam film ini menampilkan interaksi antara latar depan dan latar belakang, dan penonton bisa sepenuhnya menikmati serta merasakan film persis seperti yang kami bayangkan. Pergerakan juga terlihat sangat jelas, dan setiap karakter tampak dengan keunikan masing-masing hingga ke interaksi yang paling halus. Dari gerakan kecil pada telinga, tatapan mata sekilas, hingga interaksi terkecil lainnya, tingkat detail yang ditampilkan Onyx membuat semuanya terlihat sempurna bagi penonton.
“Saya harus mengakui bahwa Flow di layar Onyx benar-benar terasa mengalir.”
T: Apakah Anda melihat sesuatu yang baru atau berbeda dari Flow setelah menontonnya di Samsung Onyx?
Warna-warna yang begitu hidup di awal film, ketika kucing masih berada di rumahnya, yang berupa taman patung indah sangat menonjol bagi saya. Detail-detail kecil, seperti kupu-kupu dan serangga mungil yang beterbangan, menghadirkan perasaan tenang yang mungkin tidak akan terlihat di layar lain. Onyx benar-benar menampilkan film ini apa adanya, dengan detail yang sangat tajam dan jelas, serta memperlihatkan hal-hal yang biasanya terlewat dalam kondisi lain.
“Di layar Onyx, detail-detail kecil ini terlihat dengan sempurna, detail yang memberi banyak makna pada atmosfer dan nuansa damai dalam adegan tersebut.”


▲ Flow ditayangkan di Samsung Onyx
T: Air adalah elemen inti dalam film ini. Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang tujuannya dan bagaimana tim menggunakannya untuk memperkuat cerita?
Bagian tersulit dalam membuat film ini adalah efek air. Dinamika air dalam alur cerita sangat penting karena menjadi salah satu metafora utama dari film.
Di layar Onyx, perbedaan antara riak kecil di genangan air pada awal dan akhir film terlihat begitu jelas. Detail-detail ini sangat penting bagi penyampaian cerita, dan layar Onyx benar-benar berhasil menampilkannya.

▲ Courtesy of Sideshow and Janus Films
T: Bagaimana warna, detail gambar, dan penceritaan terlihat lebih menonjol di layar seperti Onyx dibandingkan metode tradisional lainnya?
Karena film ini tidak memiliki dialog, kami sepenuhnya mengandalkan visual storytelling. Dalam hal visual, warna adalah elemen yang sangat penting — mulai dari pengaturan tingkat kontras yang tepat hingga pemilihan palet warna — untuk setiap adegan. Semua itu yang membentuk suasana dan atmosfer.
Aspek-aspek ini merupakan fondasi dari film dan benar-benar tertangkap dengan presisi, persis seperti yang kami maksudkan. Setiap detail dan warna benar-benar terpancar di layar Onyx.

▲ “Sinematografi adalah soal detail dalam bercerita. Detail itulah yang hadir lewat Onyx,” ujar Matīss Kaža, penulis sekaligus produser film animasi Flow (2024).
T: Sebagai seorang pembuat film, apakah kemampuan Onyx membantu menginspirasi arah kreatif Anda untuk proyek-proyek mendatang?
Saya sangat menyukai ketika pengalaman menonton di bioskop membuat saya benar-benar tenggelam di dalamnya, mencoba memahami apa yang sedang terjadi. Pembuat film bisa melakukan banyak hal menarik melalui lingkungan, visual, dan storytelling yang kuat untuk menempatkan penonton dalam hubungan yang aktif dengan film.Kejernihan dan rentang warna yang ditawarkan layar Onyx mengingatkan kita kembali pada alasan mengapa kita menyukai menonton film di layar lebar. Rasanya sangat imersif, dan tingkat detailnya benar-benar luar biasa.
T: Adakah hal lain yang ingin Anda sampaikan?
“Saya membuat film untuk pengalaman menonton di bioskop; di situlah film benar-benar bersinar.”
Bioskop adalah tempat di mana Anda bisa melihat gambar sesuai dengan yang seharusnya dilihat. Saya rasa setiap sinematografer dan sutradara pernah harus menerima kenyataan bahwa setiap bioskop menampilkan kualitas gambar yang berbeda ketika menggunakan proyeksi tradisional. Dengan pendekatan seragam yang dimiliki Onyx, saya pikir masalah itu bisa teratasi.

▲ “Setiap detail dan warna benar-benar tampak hidup di layar Onyx,” ujar Matīss Kaža, penulis sekaligus produser film animasi Flow (2024).
Produk > TV & Audio
Untuk hal-hal terkait layanan konsumen, silakan kunjungi samsung.com/id/support.
Untuk informasi media, silakan hubungi seins.com@samsung.com.