Membangun AI yang Dipersonalisasi dengan Data Intelligence dan Konektivitas Perangkat

14/12/2024
Share open/close
URL tersalin.

Era AI yang dipersonalisasi telah tiba. Samsung Electronics menawarkan pengalaman AI yang aman dan disesuaikan berdasarkan wawasan pengguna di seluruh produknya — mulai dari perangkat seluler dan TV hingga peralatan rumah tangga — melalui inovasi berkelanjutan dalam teknologi platform dan software.

 

Seperti halnya metrik kinerja dan pengukuran fisik yang penting untuk merancang latihan bagi atlet profesional, data memegang peranan penting dalam menciptakan AI yang dipersonalisasi. Oleh karena itu, Samsung memprioritaskan riset intelijen data untuk mengubah sejumlah besar data menjadi pengalaman pengguna yang bermakna dan intuitif.

 

Samsung Newsroom mengulas lebih dekat bagaimana riset data canggih dan solusi konektivitas inovatif dari Samsung menjadi pelopor di era AI yang dipersonalisasi.

 

 

 

Kecerdasan Data dalam AI yang Dipersonalisasi

Pengalaman AI yang benar-benar dipersonalisasi dimulai dengan pemahaman terhadap pengguna. Kecerdasan data mengidentifikasi kebutuhan pengguna pada momen tertentu, yang tidak hanya didasarkan pada data penggunaan perangkat historis, tetapi juga pada konteks pengguna saat ini. Hal ini memungkinkan layanan yang tepat untuk disampaikan tepat waktu. Namun, ada tantangan—misalnya, pengguna tidak memberikan laporan yang terperinci tentang kebutuhan dan keinginan mereka; pencocokan antara kebutuhan yang diharapkan dan layanan yang potensial harus dilakukan secara real-time; dan yang paling penting, informasi pribadi harus selalu dijaga keamanannya.

 

Karena Samsung menjangkau konsumen di hampir semua aktivitas harian—termasuk pekerjaan, hiburan, pekerjaan rumah, kesehatan, dan keamanan—perusahaan ini memiliki kesempatan unik untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang perilaku dan preferensi pengguna.

 

Untuk memanfaatkan potensi ini, Samsung telah memperkuat kemampuan teknologi data dengan meneliti data pengguna yang dikumpulkan setiap tahun dari ratusan juta perangkat dan layanan—semua dilakukan sesuai dengan peraturan internal dan eksternal yang ketat. Seiring dengan berkembangnya model AI dalam memahami pengguna melalui pengumpulan, pemrosesan, dan analisis data, model-model ini dapat memanfaatkan retrieval-augmented generation (RAG) untuk memberikan layanan yang lebih dipersonalisasi dalam berbagai konteks. Dengan menggunakan teknologi untuk menghubungkan basis pengetahuan yang logis dan dapat diandalkan ke model bahasa besar (LLM), model-model AI ini mengakses informasi terbaru dan paling dapat diandalkan serta menemukan jawaban yang paling sesuai.

 

Saat Samsung fokus pada teknologi yang menghubungkan data untuk menyempurnakan pengalaman AI yang dipersonalisasi, sebuah pertanyaan kunci adalah bagaimana data yang begitu besar dan kompleks dapat dikelola lebih efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan individu? Jawabannya, sebagian, terletak pada grafik pengetahuan.

 

▲ Yunsu Lee, Head of Data Intelligence Team, Samsung Research menjelaskan kecerdasan data.

 

 

Meningkatkan Pengalaman AI dengan Grafik Pengetahuan

Grafik pengetahuan adalah teknologi representasi pengetahuan yang mengorganisasi informasi terkait dalam format grafik yang saling terhubung, sehingga mudah dipahami baik oleh manusia maupun komputer. Dengan mendefinisikan entitas-entitas individu dalam data dan menghubungkannya, hubungan antar entitas tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk “triple” yaitu “subjek — predikat — objek.” Sebagai contoh, “ibu kota Korea Selatan adalah Seoul” dapat direpresentasikan dalam grafik berikut: “Korea Selatan — ibu kota — Seoul.” Berbagai jenis pengetahuan seperti orang, objek, waktu, dan tempat dapat disusun dengan sangat terperinci dengan menghubungkan berbagai entitas dalam format triple ini.

 

Berbeda dengan basis data relasional tradisional yang mengisi tabel dengan informasi, grafik pengetahuan menyimpan data secara efektif dan memungkinkan untuk mengambil informasi atau kesimpulan baru dengan cepat sesuai kebutuhan.

 

▲ (Kanan) Grafik pengetahuan dapat menyimpan data lebih efisien dibanding basis data relasional (kiri).

 

Samsung sedang aktif mengembangkan riset tentang grafik pengetahuan. Dulu, penggunaan data terbatas pada aplikasi-aplikasi tertentu, namun teknologi ini memungkinkan pencarian dan pemanfaatan data secara bebas di seluruh aplikasi atau layanan — memberikan pengalaman yang sangat personal, seolah perangkat tersebut dibuat khusus untuk penggunanya.

 

Saat digabungkan dengan AI yang ada di perangkat Samsung, grafik pengetahuan memungkinkan pengguna merasakan layanan AI yang sangat disesuaikan sambil menjaga data pribadi tetap aman dari paparan luar. Teknologi ini diharapkan bisa diterapkan di berbagai produk dan perangkat.

 

Kunci untuk mengimplementasikan grafik pengetahuan adalah kemampuan untuk dengan cepat menemukan jawaban spesifik dari informasi yang ada dalam grafik tersebut. Mengubah data dunia nyata yang terus berubah menjadi grafik dan mengekstrak informasi dengan efisien memerlukan perhitungan yang rumit — dan semakin besar grafiknya, semakin sulit untuk mendapatkan informasi dengan cepat.

 

Untuk memperkuat kemampuan di bidang ini, Samsung mengakuisisi Oxford Semantic Technologies pada bulan Juli. Oxford Semantic Technologies, sebuah startup asal Inggris yang terkenal dengan teknologi grafik pengetahuan, ahli dalam mengoptimalkan pemrosesan data dan inferensi lanjutan untuk mempermudah pemahaman cepat dan ekstraksi informasi yang tepat dari grafik pengetahuan.

 

Samsung sudah bekerja sama dengan Oxford Semantic Technologies dalam pengembangan database grafik dan ontologi sejak 2018, dan akuisisi terbaru ini diperkirakan akan menciptakan sinergi dalam riset AI yang dipersonalisasi di seluruh ekosistem produk Samsung. Perusahaan ini berencana untuk mengembangkan aplikasi yang memberikan pengalaman berharga bagi konsumen dan mengeksplorasi bidang riset baru, termasuk integrasi AI generatif dan grafik pengetahuan.

 

 

Memberdayakan Kehidupan Sehari-hari dengan Insight Berdasarkan Data

Samsung dengan cepat mengintegrasikan fitur AI yang dipersonalisasi yang didorong oleh kecerdasan data ke dalam berbagai produk dan layanan untuk memperkaya kehidupan sehari-hari pengguna[1].

 

Salah satu contohnya adalah di bidang kesehatan digital. Galaxy Watch7 dan Galaxy Ring menganalisis data kesehatan pengguna secara komprehensif, termasuk tidur, olahraga, dan detak jantung, untuk memberikan Energy Score melalui aplikasi Samsung Health. Lebih dari sekadar pengukuran data biasa, analisis ini memberikan rangkuman numerik yang mudah dipahami tentang kondisi kesehatan harian pengguna serta wawasan pribadi untuk kegiatan individu. Dengan meneliti pentingnya setiap faktor dalam Energy Score berdasarkan usia dan jenis kelamin, Samsung telah mengembangkan pendekatan yang lebih disesuaikan untuk manajemen kesehatan.

 

Pengalaman hiburan juga ditingkatkan melalui wawasan berbasis data. Di AS, Gaming Hub — platform game Samsung yang tersedia di ponselnya — menggunakan AI yang dapat dijelaskan (XAI) untuk memberikan rekomendasi game yang dipersonalisasi. Memanfaatkan model preferensi pengguna, teknologi ini tidak hanya merekomendasikan game, tetapi juga menjelaskan alasan di balik setiap saran untuk membantu pengguna memilih game yang paling sesuai dengan mereka.

 

▲ Energy Score

 

 

Pengalaman AI yang Mulus dengan SmartThings

AI yang dipersonalisasi akan berkembang seiring semakin banyaknya perangkat yang saling terhubung dan mengumpulkan data penggunaan dari kehidupan sehari-hari pengguna. Di Samsung Developer Conference 2024 (SDC24) pada bulan Oktober, Samsung memperkenalkan Home Insight — layanan yang memungkinkan pengguna untuk mengelola dan mengontrol rumah pintar mereka melalui SmartThings. Fitur ini menganalisis pola gaya hidup pengguna, riwayat penggunaan perangkat, dan kondisi rumah untuk memberikan laporan waktu nyata serta rekomendasi yang disesuaikan, seperti mematikan perangkat atau memanfaatkan fitur tertentu berdasarkan situasi yang berbeda.

 

Selain itu, Samsung memiliki fitur AI yang dipersonalisasi untuk mendukung kesejahteraan dan keamanan anggota keluarga yang membutuhkan. Diperkenalkan pada bulan Juni, SmartThings Family Care memungkinkan pengguna untuk memantau anggota keluarga dari jarak jauh dan mengambil tindakan yang diperlukan melalui perangkat yang terhubung dengan SmartThings dan data berbasis lokasi. Perusahaan ini berencana untuk mengembangkan kemampuan AI yang terhubung ini ke perangkat kesehatan, mendukung kesehatan keluarga dalam hal-hal seperti tidur dan pola makan.

 

Samsung sedang mengembangkan teknologi yang memungkinkan perangkat untuk mengenali pengguna dan memberikan pengalaman yang dipersonalisasi secara mulus di semua perangkat yang terhubung. Sebagai contoh, perusahaan berencana untuk memungkinkan pengguna yang mengaktifkan mode teks besar di ponsel mereka untuk secara otomatis menerapkan pengaturan yang sama ke perangkat lain hanya dengan satu perintah suara. Selain itu, Samsung sedang mengeksplorasi fungsi-fungsi yang menggunakan sensor dan perangkat di dalam rumah untuk mendeteksi lokasi pengguna dan menyesuaikan pencahayaan, suhu, dan kelembapan sesuai dengan preferensi individu.

 

▲ Samsung sambut pengalaman baru dengan AI di SDC24.

 

 

AI yang Dipersonalisasi Memerlukan Keamanan yang Kuat

Keamanan adalah kebutuhan dasar untuk menyediakan AI yang dipersonalisasi dengan aman. Untuk memastikan perlindungan informasi pribadi dan mengatasi bias dalam sistem AI, dibutuhkan pendekatan yang multi-aspek — termasuk meningkatkan pemrosesan data dan proses pelatihan model serta menerapkan proses verifikasi yang ketat untuk hasil yang dihasilkan.

 

Saat mengumpulkan data internal dan eksternal untuk pelatihan model AI, Samsung melakukan pemrosesan data terlebih dahulu untuk memeriksa dan menyaring pelanggaran privasi. Selain itu, perusahaan ini memperkuat verifikasi keamanan hasil AI dengan mengatasi risiko terkait kerugian, bias, privasi, dan kerentanannya terhadap jailbreak[2].

 

Knox Matrix dari Samsung lebih meningkatkan keamanan dalam lingkungan perangkat yang terhubung. Menggunakan teknologi blockchain, perangkat yang terhubung dapat saling memantau ancaman keamanan melalui Trust Chain; berbagi data pengguna dengan aman dengan hanya mengirimkan informasi terenkripsi ke server melalui Credential Sync; dan menerapkan standar keamanan yang konsisten di seluruh sistem operasi seperti Android, Tizen, dan Windows dengan Cross Platform. Samsung berencana untuk memperluas Knox Matrix untuk mencakup perangkat seluler, TV, dan peralatan rumah tangga.

 

▲ Knox Matrix

 

Samsung terus memperluas basis penggunanya melalui teknologi data canggih dan pengalaman konektivitas multiperangkat, memanfaatkan insight untuk mendorong penelitian dan memperkuat keunggulan kompetitifnya. Melalui upaya ini, perusahaan mendorong kemajuan pesat AI yang dipersonalisasi dan menghadirkan pengalaman yang semakin inovatif di ujung jari pengguna. Di bagian ketiga seri ini, Samsung Newsroom akan membahas bagaimana berbagai metode dalam strategi AI Samsung mengubah kehidupan pengguna secara bermakna.

 

 

[1] Metode pencarian yang menemukan objek dengan menambahkan logika seperti hubungan koneksi dan hubungan penyertaan.

[2] Metode serangan yang melewati langkah-langkah keamanan dan pedoman etika model AI untuk membuat konten berbahaya.

 

 

 

 

 

Korporasi > Teknologi

Untuk hal-hal terkait layanan konsumen, silakan kunjungi samsung.com/id/support.
Untuk informasi media, silakan hubungi seins.com@samsung.com.

Lihat cerita terbaru mengenai Samsung

Buka
TOP